Minggu, 09 September 2012

Liang Chiusia: ‘’Tunggal Putri Kita Butuh Kepercayaan Diri’’

Bulutangkis.com - Hasil yang diraih tunggal putri Indonesia pada ajang Vietnam Open Grand Prix 2012 di akhir bulan Agustus lalu memberi secercah harapan. Harapan bahwa tunggal putri kita mampu bersaing dengan tunggal putri dunia lainnya. Setidaknya menghapus julukan kepada tunggal putri kita bahwa selama ini atlet tunggal putri kita cum
a selalu menjadi ajang penghias putaran pertama.

Tiga tunggal putri kita, Aprilia Yuswandari, Bellaetrix Manuputty dan Lindaweni Fanetri, berhasil menapak babak perempatfinal. Bahkan Lindaweni melangkah lebih jauh, menembus babak final. Sayang langkah Lindaweni meraih juara terhenti di tangan pebulutangkis Thailand unggulan satu, Porntip Buranaprasertsuk 10-21, 18-21.

Langkah Lindaweni menapak babak final pada turnamen berkategori grand prix ini patut mendapat apresiasi tersendiri. Tidak diunggulkan, Lindaweni mengawali pertarungan di babak pertama dengan menyingkirkan unggulan lima dari Singapura, Aiying Xing 22-20, 21-19. Di babak kedua Lindaweni menekuk Salakjit Ponsana dua game langsung 21-19, 21-19. Di babak perempatfinal kembali Lindaweni bertemu pemain unggulan, Eriko Hirose yang menempati unggulan dua. Namun Lindaweni mampu menekuknya Eriko setelah bertarung tiga game 14-21, 21-10, 21-14.

Sukses melewati babak perempatfinal, di babak semifinal Lindaweni kembali berhadapan dengan pemain tangguh dari Thailand, Sapsiree Taerattanachai yang menempati unggulan empat. Lindaweni dengan kepercayaan diri berhasil menekuk Sapsiree walau harus bermain tiga game dengan skor 15-21, 21-16, 21-16. Sayang di final, Lindaweni yang kembali bertemu pemain tangguh Thailand lainnya, Porntip, dan harus mengakui keunggulan Porntip.

‘’Saat itu Lindaweni telah terlalu letih melewati pertarungan dari babak-babak awal,’’ ungkap Liang Chiusia kepada Bulutangkis.com saat obrol-obrol di pinggir lapangan pekan lalu di Pelatnas Cipayung. Liang Chiusia, mantan pelatih di masa Susy Susanti yang kini ikut membantu melatih atlet-atlet tunggal putri di Pelatnas Cipayung.

Lebih jauh Liang Chiusia menjelaskan bahwa hasil yang dicapai atlet-atlet putri di ajang Vietnam Open Grand Prix 2012 akhir bulan lalu sangat baik. ‘’Mereka bisa melewati babak pertama dengan baik. Selama ini mereka sering gagal di babak-babak awal,’’ ungkap Liang Chiusia yang pernah menjadi pebulutangkis putri China tahun 1970-an, yang juga merupakan kakak kandung Tjun Tjun, juara All England bersama Johan Wahyudi pada tahun 1975, 1977, 1978, 1979 dan 1980.

Liang Chiusia mengakui seringnya atlet tunggal putri kita menemui kegagalan di babak-babak awal pada setiap turnamen yang diikuti membuat mereka seperti memiliki perasaan takut melewati babak pertama. ‘’Saat ini mereka butuh kepercayaan diri,’’ jelas Liang Chiusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar